Monday, May 4, 2020

Klinik Basket Madness Bersama CLS Knights



SURABAYA - Hari terakhir weekend ketiga NBA Madness presented by Jawa Pos Minggu (21/6) lalu diwarnai dengan klinik basket istimewa. Di center court Atrium Royal Plaza itu, tampil barisan bintang tim profesional Surabaya Nuvo CLS Knights.

Pelatih kepala tim tersebut, Simon Wong, tampil dibantu oleh empat pemain inti. Yaitu, Dimaz Muharri, Karno "Acong" Hasan, Hia Prana Bukit, dan Riki Kurniawan. Mereka berbagi materi klinik untuk 16anakSDdan SMP.

Dalam klinik tersebut. Simon menekankan latihan untuk gerakan-gerakan penyerangan. Tenti saja dengan cara yang sc-fiin dan semenarik mungkin. Sejak awal, Simon selalu mengingatkan para peserta klinik untuk rileks.

Sebelum memulai materi, pelatih 27 tahun itu mengajak anak-anak tersebut untuk membentuk 11 n a karan. Secara bersama, semua diajak melakukan fire step (melangkah di tcpipat secepat mungkin) sambil berteriak "Aaaaaaa!" sckeras-kerasnya.

"Ayo, teriak sekencangnya. Lepaskan semua," ajak Simon. Setelah" pemanasan" .baru Simon memandu para peserta untuk mengikuti gerakan-gerakan latihan. Yang pertama adalah V-cut. "Ini adalah gerakan untuk melepaskan diri saat kita dikawal, yaitu dengan mengalihkan perhatian musuh." tuturnya.

Gerakan berikutnya adalah triple treat, yaitu gerakan lanjutan setelah seorang pemain bisa melepaskan diri dari lawan. Saat itu pemain punya tiga opsi (triple)menembak, dribble, atau passing. "Gerakan ini termasuk salah satu latihan dasar basket dan pasti mudah dipahami," terangnya.

Agar ilmu yang ditularkan tepat sasaran, Simon mengemasnya dengan/wi game. Misalnya, ketika para peserta diminta bergantian melakukan passing dan berlari pindah posisi, beberapa di antara mereka sampai bertabrakan. Penonton pun terhibur.

Bagi penonton awam, nama-nama dan gerakan-gerakan itu memang terkesan asing. Tapi, meski sempat salah-salah dan saling tabrak, para pemain yang masih imut-imut tersebut kemarin mengaku tidak kesulitan. "Saya bisa mengerti kok instruksi dari pelatih tadi. Permainannya juga seru," aku Dcaritasyah Dinanti, siswi SD Petra 9 Surabaya.

Selain memberikan materi klinik, beberapa pemain profesional itu kemarin sempat menunjukkan kemampuan. Dimaz Muharri membantu panitia memberikan contoh permainan Honda Beat 3-Point Shootout, sedangkan Acong melakukan beberapa aksi slam dunk seru (salah satunya sambil melompati Dimaz dan Riki).

Semestinya, CLS Knights juga akan berpartisipasi penuh di final weekend NBA Madness pada 25-28 Juni nanti di Supermal Pakuwon Indah. Dua pemain bakal ikut di Jawa Pos Slam Dunk Contest dan yang lain di Honda Beal 3-Point Shootout.

Sayang, pada 27-28 Juni, mereka harus melakoni laga playoff Indonesian Basketball League (IBL) lawan Pelita Jaya Jakarta di Malang. Jadi, mereka hanya bisa mengirim dua pemain muda.

Sandy Fcbiansyakh akan ikut kontes tembak jitu, sedangkan Freddy Chen ikut kontes nge-dunk. "Meski kami ada pertandingan playoff, CLS tetap harus berpartisipasi di NBA Madness. Malah, kalau boleh memilih. Iebih baik ikut Madness," ucap Christopher Tanuwidjaja, general manager Nuvo CLS Knights.

Karena even basketball lifestyle pertama di Indonesia ini diadakan di Surabaya, lanjut dia, CLS sebagai tim yang bcr-lwme base di Surabaya merasa punya kewajiban untuk berpartisipasi, (nar)
Disqus Comments