Friday, May 8, 2020

Petani Dikenalkan Teknologi Neraca Air




PELABHARI - Petani di Tanah Laut tidak perlu lagi menghitung-hitung bulan untuk melakukan penanaman. Apalagi perubahan musim yang tak menentu akibat pemanasan global, semakin menyulitkan petani memilih waktu penanaman.

Untuk menanggulangi hal ini, telah diperkenalkan sebuah teknologi pengenalan kadar air tanah khusus daerah Tanah Laut. Teknologi yang dikenal Aplikasi Pemodelan. Neraca Air ini, merupakan hasil kerjasama Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Tanah Laut dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ) Kalsel di Banjarbaru, yang telah melakukan penelitian intensif dalam satu tahun terakhir tentang kadar air tanah di 133 desa yang ada.

Menurut kepala peneliti BPPT DR IR Fajeri Juperi Msi, kadar air merupakan faktor dominan dalam penentuan keberhasilan tanam. Karena itu, dengan mengenal kadar air yang tersedia, maka petani dapat memilih jenis tanaman yang cocok pada setiap waktu tanam.

"Untuk tanaman palawija, seperti jagung, kadar air tanah yang cocok 100 mm per bulan . sedangkan untuk padi sawah, kadar air yang dibutuhkan adalah 200 mm per bulan,"sebutny a. Dengan mengenal kadar air ini, maka menurut Fajeri petani Tala, dapat menentukan tanaman apa yang cocok sesuai kadar air yang tersedia. Jadi kegagalan petani karena faktor kekeringan atau air melimpah dapat diminimalisir.

Teknologi ini dikemas dalam bentuk digital komputer. Rabu siang (20/2) kemarin, pihak BPTP telah melakukan ekspose di hadapan penyuluh, petani dan juga Bupati Tanah Laut di ruang pertemuan KKP.

Dalam ekspose terlihat, petani diberi contoh penggunaan teknologi ini. Selanjutnya, untuk aplikasi di lapangan. Kepala KKP Ir M Fachry mengatakan, pihaknya telah menyiapkan SDM di semua BPP (Balai Penyuluh Pertanian) yang ada untuk mengaplikasikan.

Untuk menggunakan teknologi ini, menurut Fachry petani dapal memperolehnya melalui sejumlah penyuluh yang biasa bermarkas di kantor BPP. (mr-90)
Disqus Comments